VENEWS.ID- Sekretaris Jendral (Sekjen) Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Harimandani pergi umrah bareng Bupati terpilih Kabupaten OKI Muchendi.
Hal ini terlihat jelas di akun fb Harimandani, dimana foto bareng Sekjen DPC PKB Kabupaten OKI Harimandani ini bersama Muchendi saat berada di Masjid Nabawi Mekkah, Selasa (10/12/2024).
Dalam akun tersebut, Harimandani menyebut secara tidak sengaja dan tidak disangka pas masuk Masjid Nabawi untuk melaksanakan salat magrib dirinya bertemu Muchendi selaku Bupati OKI terpilih yang juga sedang melaksanakan umrah.
“Disaat itu juga saya mengucapkan selamat kepada beliau,” tulis Harimandani.
Lanjut dia, beliau (Muchendi) juga berpesan untuk disampaikan kepada seluruh tim pemenangan pasangan 01 bahwasannya sekarang tidak ada lagi 01 ataupun 02 dan mengajak untuk bersama membangun OKI lebih maju.
“Beliau (Muchendi) juga menyampaikan bahwa visi misi MURI dan visi misi pasangan JADI untuk Kabupaten OKI sama, berarti cita-cita pasangan MURI dan pasangan JADI untuk Kabupaten OKI kurang lebih sama dan siap menerima masukan apapun untuk mewujudkannya,” tulis Harimandani.
“Pilkada sudah selesai, tidak ada lagi saling hujat dan fitnah. Mari kita kembali keaktivitas masing-masing,” tulis Harimandani.
Viralnya akun fb Harimandani ini menuai dugaan ada main mata antara Sekjen PKB OKI Harimandani, dengan Muchendi, Bupati terpilih periode 2025-2030 dan juga memicu kontroversi di tengah masyarakat.
Isu ini mencuat menyusul kegagalan HM Dja’far Shodiq, Ketua DPC PKB OKI dalam kontestasi Pilkada OKI.
Beberapa pihak menduga Harimandani memiliki peran dalam kekalahan tersebut, mengingat posisinya yang strategis di PKB.
“Kegagalan ini mengisyaratkan adanya konflik internal yang melibatkan Harimandani. Seharusnya, kader mendukung penuh kadernya yang maju pilkada, bukan justru melemahkan,” ujar Welly Tegalega, aktivis politik lokal, Kamis (12/12/2024)
Setali tiga uang, Sirni Lestari, pengamat politik OKI menyebutkan bahwa dugaan tersebut mencoreng integritas partai.
“Jika benar ada campur tangan yang tidak sehat, maka ini menjadi preseden buruk bagi demokrasi di OKI. Kepercayaan publik terhadap partai politik dapat terkikis,” ungkapnya.
Sayangnya hingga kini pihak DPC PKB OKI belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan ini.
Masyarakat pun berharap ada klarifikasi yang lebih terbuka untuk mengakhiri polemik yang tengah berkembang.(rel)