VENEWS.ID –Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa arsitektur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dirancang sebagai pilar utama untuk menjaga keberlanjutan pembangunan nasional melalui penguatan berbagai program unggulan yang berkesinambungan. Hal ini disampaikan dalam pidatonya saat Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangannya di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Jumat, 16 Agustus 2024.
“APBN 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusivitas, dan keberlanjutan guna meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Presiden Jokowi dikutip dari BPMI Setpres, Jumat (16/8/2024).
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menekankan perlunya melanjutkan reformasi struktural, menjaga kebijakan fiskal yang sehat, dan merancang belanja serta pendapatan yang fleksibel untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global. “Kita harus terus melanjutkan reformasi struktural, menjaga kebijakan fiskal yang sehat dan kredibel, serta meningkatkan kolaborasi kebijakan fiskal, moneter, dan keuangan,” jelasnya.
Presiden juga memaparkan strategi kebijakan jangka pendek yang difokuskan pada percepatan pertumbuhan ekonomi serta memperkuat kesejahteraan dan pemerataan antardaerah. Strategi ini mencakup program Makan Bergizi Gratis (MBG), pengembangan ekosistem pendidikan, penguatan lumbung pangan, dan peningkatan permodalan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diarahkan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekaligus memberdayakan UMKM, serta mengangkat ekonomi masyarakat kecil di daerah. Program ini dilakukan secara bertahap dengan penyesuaian terhadap kesiapan teknis, kelembagaan, serta tata kelola yang akuntabel,” kata Presiden.
Selanjutnya, Presiden Jokowi menjelaskan strategi jangka menengah yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Strategi ini meliputi peningkatan kualitas SDM unggul melalui pendidikan bermutu, pemberian makanan bergizi, dan penguatan perlindungan sosial.
“Pertama, kita akan mewujudkan SDM unggul yang produktif, inovatif, dan berdaya saing melalui pendidikan berkualitas, program makan bergizi gratis, renovasi sekolah, serta layanan kesehatan yang prima dan perlindungan sosial. Kedua, penguatan hilirisasi dan transformasi hijau untuk meningkatkan aktivitas ekonomi bernilai tambah tinggi, yang rendah emisi, dan berorientasi ekspor,” ucap Presiden.
Selain itu, Presiden menekankan pentingnya meningkatkan inklusivitas dan keadilan untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata di seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Ia juga menegaskan pentingnya melanjutkan pembangunan infrastruktur sebagai pendukung transformasi ekonomi, penguatan ekonomi kreatif, reformasi birokrasi, serta peningkatan kewirausahaan.
“Selanjutnya, kita akan memantapkan implementasi reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi. Peningkatan ekonomi kreatif dan kewirausahaan juga akan terus dilakukan melalui pemberdayaan serta peningkatan akses permodalan bagi UMKM. Tak kalah penting, kita akan memperkuat pertahanan dan keamanan, serta kemandirian pangan dan energi. Terakhir, penguatan nasionalisme, demokrasi, serta penghormatan dan penegakan hak asasi manusia menjadi prioritas kita,” tegas Presiden.(infopublik.id)