VENEWS.ID –Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) kembali menunjukkan ketangguhannya dalam menjaga keamanan perairan Indonesia. Dalam operasi yang digelar oleh Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Komando Armada (Koarmada) I, prajurit Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Siliman-848 berhasil menangkap tiga perompak di Selat Malaka, Jumat (9/8/2024).
Berdasarkan keterangan yang diterima redaksi InfoPublik, peristiwa ini bermula dari laporan yang diterima oleh Koordinator Pandu PT Asinusa Putra Sekawan dari Kapal MT Maran Antares. Kapal berbendera Yunani tersebut, yang sedang berlayar dari pelabuhan UEA menuju Pulau Nipah, melaporkan adanya percobaan perompakan di perairan Pulau Karimun oleh enam orang yang bersenjata tajam.
Kronologi kejadian dimulai saat enam perompak tersebut naik ke atas kapal pada malam hari, membawa senjata tajam, dan tidak segan-segan melukai kru kapal. Mereka berhasil mengambil beberapa barang pribadi, seperti jam tangan dan kamera, sebelum melarikan diri menggunakan perahu motor.
Mendapat laporan tersebut, Komandan KRI Siliman-848, Mayor Laut (P) Robi Dwi Wijatmiko, segera menerima perintah dari Guskamla Koarmada I untuk menuju lokasi yang dilaporkan berada 5 NM di barat Pulau Nipah. Setibanya di lokasi pada sore hari, KRI Siliman-848 menyaksikan MT TMN Plenitude, yang berada di dekat MT Maran Antares, berusaha mengusir perahu motor perompak dengan menyemprotkan air dari selang sprinkle kapal.
Kedatangan KRI Siliman-848 memaksa perompak untuk mencoba melarikan diri, namun kapal perang tersebut berhasil mengejar dan memberikan peringatan. Setelah dilaksanakan pemeriksaan, tiga terduga perompak dengan inisial LS (46 th), TS (26 th), dan PA (35 th), semuanya berasal dari Tg Balai Karimun, berhasil diamankan.
Barang bukti yang ditemukan meliputi perahu motor tanpa nama GT 6, jirigen, rokok, minuman keras, dan buah kelapa. Menurut informasi yang diperoleh, para pelaku sering menggunakan modus berdagang atau menukar barang sebagai kedok untuk meninjau kondisi kapal sebelum melakukan perompakan. Terkadang, mereka juga memaksa meminta barang dari kapal-kapal yang melintas.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan perairan di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran internasional vital. Seluruh barang bukti dan terduga perompak telah dibawa ke Pangkalan TNI AL (Lanal) Tg. Balai Karimun untuk proses hukum lebih lanjut. Aksi cepat dan tegas ini diharapkan dapat memperbaiki citra keamanan perairan Indonesia, khususnya di Selat Malaka.(Infopublik.id)