VENEWS.ID – Ketua Pengawas Kecamatan Sako Kurnia Efrida Yanti, tidak menampik, adanya keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terang terang mengajak seluruh RT dalam kecamatan tersebut untuk memilih salah satu pasangan calon (Paslon) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Palembang.
Isu yang berkembang dengan cepat, ASN,yakni Camat Sako Palembang Rakhman Hidayat Pane diragukan akan netralitasnya sebagai abdi negara.
“Jadi hal ini sudah kami laporkan kepada pimpinan yang ada di Bawaslu Kota Palembang,”katanya, Rabu (21/8/2024).
Pane, katanya dengan terang terangan mengajak seluruh RT di wilayah Sako Palembang mengarahkan kesatu calon Wali Kota Palembang, Ratu Dewa.
“Ya ini pelanggaran dan kita laporkan ke Bawanslu,”tegasnya.
Dia menerangkan, terkait adanya informasi tentang ASN yang memberikan himbauan atau mengajak dan mengarahkan ke salah satu calon walikota, berdasarkan UU No 7 tahun 2017 pasal 281 ASN tidak menggunakan fasilitas dalam jabatannya, kecuali fasilitas pengamanan bagi pejabat negara sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan dan menjalani cuti di luar tanggungan negara. Dan pasal 283 ayat 1 “Pejabat negara, pejabat struktural dan pejabat fungsional dalam jabatan negeri serta aparatur sipil negara lainnya.
“ASN dilarang mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap peserta Pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa Kampanye,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Camat Sako Rakhman melalui grup WhatsApp RT dan RW se-Kecamatan Sako pada 7 Agustus 2024 lalu, Dalam pesan tersebut, Rakhman mengirimkan video kampanye Ratu Dewa dengan caption “Palembang beRDaya, Palembang beRDjaja,” yang sejalan dengan visi dan misi calon Wali Kota tersebut.
Selain itu, Rakhman juga mengirimkan foto Ratu Dewa dengan pesan “GERCEP Gerak Cepat,” mengajak seluruh ketua RT dan RW untuk bersama-sama mewujudkan Palembang yang lebih berdaya dan berjaya.
Saat dikonfirmasi, melalui sambungan teleponnya,Senin(19/8/2024) berusaha mengelak dengan alasan , ajakan itu dilakukan saat Ratu Dewa masih menjabat sebagai Sekda Kota Palembang.
“Oo itu sudah lamo itu waktu bapak Ratu Dewa masih jadi Sekda kota Palembang. Sekarang idak lagi,” elaknya.
Pernyataan ini tidak sinkron dengan fakta bahwa ajakan tersebut baru terkirim pada 7 Agustus 2024, setelah Ratu Dewa resmi maju dalam Pilwako Palembang bersama Prima Salam yang didukung Partai Gerindra.(Yanti)