VENEWS.ID, -Wanita Tangguh anak pejuang Kemerdekaan RI Sumatera Selatan Residen Abdul Rozak, Hj Delima menyumbang buku, biografi tentang dirinya menjadi perempuan tanguh lintas generasi, Rabu (12/6/2024) ke Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Penyerahan buku yang berlangsung di ruang Bina Praja Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumsel diserahkan secara langsung putranya Dicky Lengardi Tatung didampingi cucu Residen Abdul Rozak R.Febriansyah Tradjumas Rozak kepada Kepala Perpus Sumsel M Zaki Aslam dan Assisten III Pemrov Sumsel Zulkarnain.
Dicky Lengardi Tatung mengatakan, sosok sang ibu dimatanya dan keluarganya sosok perempuan yang sangat tangguh dan penyanyang.
“Kalau mau digambarkan tentu tidak habis habisnya sosok ibu saya ini, dia merupakan perempuan tanguh,” katanya saat diwawancarai awak media.
Dimatanya, kata pria yang masih aktif sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palembang ini, sengaja ini memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat Sumsel untuk menambah literasi masyarakat Sumsel dalam mengetahui sejarah perjuangan di Sumsel ini.
“310 eksemplar yang kita sumbangkan, semoga bisa memberi banyak manfaat bagi generasi muda dalam menambah dan menimbah ilmu pengetahuan tentang sejarah perjuangan, pejuan kemerdekaan RI melawan penjajah di Sumsel ini,” tegasnya.
Buku berjudul “Delima Perempuan Tangguh Lintas Generasi” dengan ketebalan 315 halaman besutan jurnalis senior Ida Syahrul ini , kata Dicky, mengupas secara lugas dan tuntas perjalanan istri dari Kol Inf (purn) Syamsul Bachri Umar (Tatung) yang terlibat langsung perperangan lima hari lima malam di Palembang melawan penjajah pada masa itu.
“Sang ibu bahkan turut terlibat langsung mendampingi suaminya Kol Inf (purn) Syamsul Bachri Umar (Tatung) yang berasal dari daerah Basemah itu, suaminya Syamsul Bachri dikategorikan sebagai veteran yang sempat berperang selama 5 hari 5 malam,” ungkapnya.
Sementara itu, cucu Residen Abdul Rozak R.Febriansyah Tradjumas Rozak sangat mengapresiasi keinginan Hj Delima untuk memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan minat baca di Sumsel.
Sejalan dengan visinya masih ingin terus berjuang, meski bukan melawan penjajah, melainkan melawan keterbukan wawasan dalam meningkatkan minat baca.
“Sosok Hj Delima ini, merupakan sosok perempuan yang tangguh dan kuat dalam ikut berjuang dan terlibat langsung dalam melawan penjajahan mendampingi sang ayahnya,” tegasnya.
Sementara itu Penulis Buku berjudul “Delima Perempuan Tangguh Lintas Generasi” Ida Syahrul saat dibincangi melalui sambungan telpon menjelaskan, pertama sekali buku itu diluncurkan di Jakarta satu tahun yang lalu, tepatnya Kamis (29/6/2023) dikediaman salah satu putera Hj. Delima, H Apri Reza Fachtoni atau Toni Tatung, di Jl Kemang Selatan No 1B Jakarta Selatan.
Buku dengan cover dominan hijau toska itu dihiasi wajah Delima yang mengenakan gaun hijau senada tampil cantik, elegan dan kharismatik dalam balutan kerudung warna putih tulang menutupi kepala meski diusia senja.
“Buku berjudul “Delima, Perempuan Tangguh Lintas Generasi,” itu menceritakan kisah hidupnya di masa muda di saat dia ikut berjuang menemani ayahanda tercinta Residen H Abdul Rozak melawan penjajah Belanda. Di saat remaja Delima juga tercatat sebagai penari istana pertama. Dia menarikan Tarian Gending Sriwidjaya di hadapan Presiden Soekarno bersama delapan temannya,” kata Ida Syahrul.
Fase kehidupan pribadi Delima lainnya ditampilkan pada bab tersendiri, di saat dia telah hidup berumah tangga dan menjalankan peran sebagai istri pejabat pada saat suami Syamsul Bahri Oemar yang akrab dengan panggilan Tatung menjabat Pembantu Gubernur dan Ketua DPRD Sumatera Selatan. Bagaimana kisahnya menjalani kehidupan berumah tangga, berperan sebagai ibu yang membesarkan anak-anaknya yang mayoritas laki-laki.
Dukanya di saat ditinggal suami selamanya dan mendampingi anak-anak tercinta Buku setebal 215 halaman itu menceritakan perjuangan suaminya dalam perang lima hari lima malam.
“ Kemudian ditutup dengan testimony para tokoh nasional dan para kerabat yang mengenal sosok Delima Tatung,” kata Ida.
Peluncuran biografi Delima ditulis oleh Ida Syahrul ini dihadiri beberapa pejabat dan tokoh nasional asal Sumatera Selatan. Diantaranya Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat, Letjen TNI Teguh Muji Angkasa, Wakil Inspektur Jenderal TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Dedy Ghazi Elsyaf, anggota Komisi V DPR RI Hana Gayatri, dan aktor senior asal Sumsel yang juga Ketua Umum Parsi Dr Anwar Fuadi SH MH.
Juga pengusaha nasional asal Sumsel Dr Dewi Motik Promono MSc, Kepala Rumah Sakit Haji Jakarta Dr dr Bayu Wahyudi SpOG, Kepala Rumah Sakit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta drg. Marisa Julinda Marzuki Saleh, Eni Ibnu Sutowo dan tokoh-tokoh masyarakat Sumsel yang ada di Jakarta.
Ucapan selamat juga dikirimkan Hj Melani Leimena Suharli, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat dan M Arsjad Rasjid PM, Ketua Umum KADIN Indonesia.
Kata Dewi Motik Pramono dalam sambutannya yang ditirukan Ida Syahrul mengatakan, rasa bangganya karena Sumsel memiliki sosok panutan seperti Delima. Kepiawaiannya dalam menari disebut Dewi sebagai “The Maestro”.
“Pokoknya kita bangga memiliki Wak Delima yang saya ketahui sejak kecil sebagai anak residen, cantik namun rendah hati,” katanya.(Why)