VENEWS.ID – Teknologi mesin penyimpanan produk hortikultura atmosfir terkendali (Controlled Atmosphered Storage/CAS) untuk produk hortikultura,  di mana mekanisme penyimpanan pendingin kedap udara dengan cara mengendalikan gas oksigen (02) menggunakan gas nitrogen (N2) dan gas karbon dioksida (C02), serta temperatur (T) dan kelembaban (RH) oleh panel pengendali otomatis agar tetap terjaga kesegarannya dalam rangka memperpanjang umur simpan (self life) Mesin CAS yang telah dibuat sebelumnya (Kementan, 2016 dan PRAI, 2019).

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko memaparkan, mesin CAS yang dirancang kali ini  adalah: tidak memerlukan double kotak kedap cold storage karena sudah dirancang kedap udara; dan Sistem otomatisasi di dalam control panel lebih kompak dan sederhana untuk mengatur atmosfer di dalam cold storage;

“Dilengkapi dengan data logger sehingga data per satuan waktu dapat direkam; Inovasi teknologi penyimpanan untuk memperpanjang masa simpan produk hortikultura,” papar Handoko pada acara Highlight Riset dan Inovasi di Jakarta, Kamis (28/12/2023).

Di samping itu, kata Handoko, Kinerja Controlled Atmospheric Storage menggunakan cabai keriting (Capsicum annum L.) mampu bertahan selama 45 hari (6 minggu) namun tetap segar dengan tingkat kekerasan cabai 0,5-0,6 kg/cm2, dan tingkat kecerahan warna merah 40-45 (maksimum). 50), pada suhu 13-15 derajat C, O2 5-7 persen, RH 85-90 persen, dan CO2 0,03-0,05 persen.

Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan skala kecil di tingkat petani pengumpul sebelum didistribusikan ke penjual atau dari desa ke pasar induk di kota. Dapat dioperasikan jarak jauh dengan smartphone.

“Potensi ke depan: bila membrane filter Nitrogen berhasil menghasilkan N2, maka bisa dipasang pada dinding pada Mobil/Tricycle Box untuk mentransport produk hortikultura dari pengumpul di desa ke Pasar Induk di Kota/Kabupaten atau di Provinsi,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, BRIN memberikan apresiasi kepada para jurnalis yang telah menyampaikan pesan lembaga berupa program, kegiatan, dan hasil riset kepada masyarakat luas. Pemberian apresiasi tersebut diberi nama Anugerah Jurnalis BRIN 2023. Berikut nama-nama pemenang.

Kategori The Best Research and Innovation Article:

Juara 1: Pradipta Pandu dari Kompas.id, dengan judul artikel “Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman Ubi Jalar”.

Juara 2: Moh. Hilmi Setiawan dari Jawapos.com, dengan judul artikel “Telapak Kaki Buatan Inovasi Alfiana Fitri Mampu Simpan Energi Sehingga Pengguna Tak Cepat Capek”.

Juara 3: Sugiharto Purnama dari Antaranews.com, dengan judul artikel “Meniti Jalan Transportasi Otonom”.

Kategori Journalist of the Year:

Suranto dari infopublik.id

Kategori The Best Media in Promoting Research and Innovation:

Kompas.id (infopublik.id)

Previous articlePenerapan Kurikulum Merdeka secara Nasional Harus Dipersiapkan Matang
Next articleRatusan personil Polda Sumsel naik pangkat, Kapolda : harus benar-benar profesional dalam melaksanakan tugas

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here