Home Palembang Sirine Toren Palembang Siap Hidupkan Sejarah, Jadi Peringatan Dini Bencana

Sirine Toren Palembang Siap Hidupkan Sejarah, Jadi Peringatan Dini Bencana

3
0

 

VENEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berencana akan kembali mengaktifkan sirine yang berada di Kantor Wali Kota Palembang.

Aktifnya kembali sirine ini menandai kembalinya tradisi sekaligus alat peringatan modern.

Sirine bersejarah ini direncanakan mulai diaktifkan kembali pada Malam Tahun Baru, 31 Desember 2026.

Wali Kota Palembang, H. Ratu Dewa, mengungkapkan bahwa pengaktifan kembali sirine ini adalah upaya menghidupkan kembali simbol historis kota.

“Sirine ini memang sudah ada sejak lama dan memiliki sejarah unik, terkait erat dengan bangunan Kantor Wali Kota yang merupakan peninggalan Belanda, yaitu Gedung Toren atau Menara Air,” ujar Wako Dewa pada Sabtu (13/12/2025).

Dahulu, sambung dia,sirine ini punya peran vital. Yakni, sebagai penanda waktu istirahat dan pulang kerja. Pada saat Ramadan, berfungsi sebagai penanda waktu Imsak dan Berbuka.

“Ini menjadi simbol historis yang tidak terpisahkan dengan Kantor Wali Kota. Karena itu, akan kita aktifkan lagi,” tegasnya.

Di masa modern ini, sambung Dewa, fungsi sirine akan diperluas dan ditingkatkan, terutama sebagai sistem peringatan dini (Early Warning System) bencana alam.

“Bukan itu saja, sirine ini juga bisa menjadi penanda bencana. Misalnya banjir, sehingga masyarakat waspada terhadap cuaca dan kondisi,” sambung Dewa.

Saat ini, Pemkot Palembang melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) sedang bekerja keras mempersiapkan pengaktifan sirine ini.

Kepala DPKP Kota Palembang, Kemas Haikal, memastikan bahwa tahap uji coba sedang dilakukan. “Sekarang kita masih uji coba. Insya Allah akan diaktifkan mulai malam tahun baru nanti,” ujarnya optimis.

Lebih lanjut, Haikal menyebutkan bahwa untuk menjamin efektivitas, Pemkot akan segera menyusun Peraturan Wali Kota (Perwali) khusus. Perwali ini akan mengatur secara detail pola bunyi sirine.

“Mungkin akan ada perbedaan bunyi jika sirine sebagai tanda bahaya atau penanda waktu kerja,” tukasnya.

Kembalinya bunyi sirine ini, sambung Haikal, diharapkan tidak hanya mengembalikan memori kolektif warga Palembang, tetapi juga meningkatkan kesiapsiagaan kota dalam menghadapi tantangan cuaca dan bencana di masa depan.(*)

Previous articlePalembang Bersholawat: Ribuan Umat Muslim Padati Kawasan Jakabaring dalam Lantunan Doa dan Dzikir
Next articleSiswa SDN Tridayasakti 04 Tambun Selatan Antusias Ikuti PERJUSA di Bumi Perkemahan Cibubur

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here