VENEWS — Kawasan Pulo Mas yang terletak di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, kini tengah mengalami transformasi besar-besaran.
Area yang dulunya tampak biasa dan kurang dimanfaatkan, kini berubah menjadi hamparan hijau kebun sayur yang tertata rapi, menyejukkan mata, dan menggugah semangat pertanian lokal.
Transformasi ini bukan sekadar upaya penghijauan, melainkan bagian dari persiapan menyambut Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada bulan November mendatang.
Pemerintah Kabupaten Empat Lawang menetapkan Pulo Mas sebagai lokasi utama kegiatan, menjadikannya etalase hidup potensi agrikultur daerah.
Fokus utama pengembangan kawasan ini adalah budidaya berbagai jenis tanaman sayur, dengan dua komoditas unggulan: labu siam dan pare.
Di bawah terik matahari khas Empat Lawang, kedua tanaman ini tumbuh subur, menjadi simbol kerja keras dan keberhasilan petani lokal. Kebun sayur ini tidak hanya mempercantik lanskap, tetapi juga berfungsi sebagai demplot atau area percontohan yang akan menjadi ajang edukasi dan inovasi selama PEDA berlangsung.
Apen Softiawan, perwakilan Dinas Pertanian sekaligus anggota panitia penyelenggara PEDA KTNA 2025, menjelaskan bahwa konsep “tanam tumbuh” menjadi inti dari persiapan lokasi acara.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Empat Lawang memiliki tanah yang subur dan siap menjadi lumbung pangan. Penanaman berbagai komoditas ini dirancang sebagai pameran teknologi dan kreativitas petani lokal,” ujar Apen, Selasa (14/10/2025).
Ia menambahkan bahwa kebun ini bukan sekadar hiasan, melainkan ruang interaktif bagi petani dan nelayan dari seluruh Sumatera Selatan untuk berbagi ilmu, praktik terbaik, dan inovasi pertanian.
PEDA KTNA 2025 diperkirakan akan diikuti oleh ribuan peserta dari 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Dengan menjadikan Pulo Mas sebagai pusat kegiatan, Pemerintah Kabupaten Empat Lawang tidak hanya menargetkan sukses sebagai tuan rumah, tetapi juga ingin menjadikan kawasan ini sebagai ikon baru wisata pertanian yang berkelanjutan.
“Kami pastikan semua tanaman tumbuh subur dan siap panen saat acara berlangsung. Ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga menunjukkan kedaulatan pangan dan semangat kerja keras petani kami,” tambah Apen.
Keberadaan kebun labu dan pare di kawasan Pulo Mas diharapkan mampu menginspirasi masyarakat untuk terus mengembangkan lahan pertanian, memanfaatkan potensi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan melalui sektor agrikultur. Pemerintah daerah juga berharap bahwa PEDA KTNA 2025 akan menjadi titik balik bagi pertanian Empat Lawang menuju arah yang lebih modern, produktif, dan berdaya saing.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor, Empat Lawang siap menyambut tamu dari seluruh penjuru Sumatera Selatan, mempersembahkan wajah baru pertanian yang hijau, mandiri, dan membanggakan.(ril)
