
VENEWS Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen Marciano Norman, menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola olahraga di Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal ini disampaikan saat ia mengukuhkan dan melantik Andi Ady Aksar sebagai Ketua Umum KONI Provinsi Sultra masa bakti 2025–2029, di Kendari, Sultra, Rabu (9/10/2025).
Dalam arahannya, Marciano menyoroti penurunan tajam prestasi kontingen Sultra pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Setelah sempat menempati posisi ke-20 pada PON XX/2021 Papua, peringkat Sultra merosot ke posisi 34 dari 38 provinsi pada PON XXI/2024 Aceh-Sumut. “Ini penurunan yang sangat drastis. Dari peringkat 20 di PON Papua menjadi 34 di PON Aceh-Sumut. Ini harus menjadi perhatian serius seluruh jajaran KONI Sultra,” tegas Marciano sebagaimana siaran persnya yang diterima InfoPublik.
Ia menilai, fluktuasi prestasi tersebut mencerminkan adanya persoalan dalam tata kelola dan pembinaan olahraga daerah yang perlu dibenahi. Menurutnya, momentum pelantikan pengurus baru harus menjadi titik balik untuk memperkuat manajemen organisasi, pembinaan atlet, serta sinergi dengan pemerintah daerah. “Saya berharap Ketum KONI Sultra dan jajarannya melakukan evaluasi total terhadap seluruh aspek olahraga di Sultra. Dengan dukungan Gubernur yang luar biasa terhadap dunia olahraga, tidak ada alasan Sultra tidak bisa kembali membanggakan,” ujarnya.
Berdasarkan data KONI Pusat, prestasi kontingen Sultra dalam empat edisi terakhir PON menunjukkan tren yang tidak stabil:
PON XVIII/2012 Riau: Peringkat 27 dari 33 provinsi (3 emas, 0 perak, 2 perunggu), PON XIX/2016 Jawa Barat: Peringkat 24 dari 34 provinsi (6 emas, 4 perak, 4 perunggu), PON XX/2021 Papua: Peringkat 20 dari 34 provinsi (5 emas, 5 perak, 5 perunggu), PON XXI/2024 Aceh-Sumut: Peringkat 34 dari 38 provinsi (1 emas, 5 perak, 8 perunggu)
Marciano menekankan bahwa potensi olahraga di Sultra sesungguhnya sangat besar. Ia menyebut nama Apriyani Rahayu peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 di cabang bulu tangkis — sebagai simbol inspiratif dari potensi lokal yang harus dijaga dan dikembangkan.
“Sulawesi Tenggara ini daerah dengan potensi luar biasa. Dari sini lahir Apriyani Rahayu dan atlet-atlet dayung tangguh. Jadi sebenarnya tinggal bagaimana kita kelola dan bina secara fokus,” jelasnya.
Marciano juga meminta agar KONI Sultra memprioritaskan cabang olahraga unggulan yang berpotensi menyumbang medali dan memperkuat kontribusi atlet daerah di tingkat nasional. Ia mencontohkan cabang dayung, sepak takraw, dan esports yang selama ini menjadi andalan Sultra dalam multievent internasional seperti SEA Games dan Asian Games. “Fokus saja pada cabang olahraga unggulan. Insya Allah kontribusi Sultra pada tim nasional akan lebih banyak dan membanggakan,” tambah Ketua Umum KONI.
Dukungan Pemerintah Daerah:
Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap perhatian KONI Pusat terhadap pembinaan olahraga daerah. Ia menegaskan dukungan penuh pemerintah provinsi terhadap langkah-langkah pembenahan yang akan dilakukan KONI Sultra. “Pak Marciano ini figur yang patut kita teladani. Saya melakukan ini karena saya respect terhadap komitmen beliau untuk olahraga nasional,” ujar Andi Sumangerukka.
Peningkatan pembinaan olahraga daerah menjadi bagian penting dari visi nasional Asta Cita pemerintahan, khususnya cita ke-4: “Pembangunan Manusia Indonesia Seutuhnya dan Berkarakter”, serta cita ke-6: “Peningkatan Prestasi dan Daya Saing Bangsa”. Evaluasi tata kelola KONI daerah diharapkan mendorong lahirnya atlet berprestasi yang dapat mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia, sekaligus memperkuat semangat persatuan dan sportivitas bangsa.
Pelantikan pengurus KONI Sultra periode 2025–2029 bukan sekadar seremoni, melainkan momentum strategis untuk membangun sistem olahraga yang profesional dan berorientasi hasil. Dengan pembenahan manajemen, dukungan pemerintah daerah, dan fokus pada cabang unggulan, Sultra diharapkan dapat kembali bangkit menjadi kekuatan olahraga yang diperhitungkan pada PON mendatang.(infopublik)