Home Ekonomi Sentra Pempek 26 Ilir: Surga Kuliner Palembang yang Menggoda Lidah

Sentra Pempek 26 Ilir: Surga Kuliner Palembang yang Menggoda Lidah

16
0

VENEWS —Tepat dipusat Kota Palembang, tepatnya  di kawasan 26 Ilir, berdiri sebuah pusat kuliner yang tak pernah sepi dari pengunjung, namanya Sentra Kampung Pempek 26 Ilir, sebuah tempat yang bukan hanya menjual makanan, tetapi juga menyajikan pengalaman budaya, sejarah, dan cita rasa yang menggoyang lidah.

Sejak berdiri pada tahun 1995, kawasan ini telah menjelma menjadi ikon kuliner di kota tertua di Indonesia.  Dengan puluhan toko pempek berjajar rapi, aroma khas ikan tenggiri dan cuka pedas menyambut setiap langkah pengunjung yang melintas dikawasan tersebut..

Terletak di Jalan Mujahidin, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil Palembang Sentra Pempek 26 Ilirini berada tak jauh dari Kantor Walikota Palembang.

Lokasinya yang mudah dijangkau membuatnya menjadi destinasi wajib bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan, setiap kali ada event nasional di Palembang, rombongan dari luar kota hampir selalu menyempatkan diri mampir ke sini sebelum kembali ke daerah asa.

Terpantau, Rabu (1/10/2025), kawasan ini terlihat begitu sibuk, mulai dari pembeli, hingga pekerja sibuk dengan aktifitasnya, dari tokoh yang berjajar rapi, dari etalase kaca, beragamPempek yang disusun rapi seakan menggoda, di sini, pengunjung bisa menemukan beragam jenis pempek, mulai dari,  Pempek kapal selam, Pempek lenjer,  Pempek adaan,  Pempek pistel, Pempek kulit dan  Pempek keriting.

Tak hanya itu, makanan khas Palembang lainnya seperti lenggang bakar, otak-otak, tekwan, model ikan, model gandum, laksan, lakso, dan burgo.

Harga? Jangan khawatir. Di Sentra Pempek 26 Ilir, pempek dijual mulai dari Rp1.000 hingga Rp2.000 per buah, menjadikannya surga kuliner yang ramah di kantong.

Salah satu pelaku usaha, Nurhayati, pemilik Toko Pempek Hesti, menceritakan bahwa awalnya hanya ada tiga toko: Pempek Aan, Pempek Murni, dan Pempek Hesti. Kini, toko-toko pempek menjamur dari ujung lorong hingga ke jalan utama.

“Sekarang alhamdulilah banyak yang buka,” ungkapnya.

Pedagang lainnya, Siti Putri, penerus usaha Pempek Nyayu, mengungkapkan bahwa saat musim liburan seperti Natal dan Tahun Baru, omzet bisa melonjak hingga Rp10 juta per hari, berkat lonjakan wisatawan.

Tak hanya untuk disantap di tempat, pempek di sini juga dikemas rapi dalam kotak higienis atau kemasan vakum, siap dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Pengunjung bisa memilih kemasan sesuai jarak tempuh dan durasi perjalanan, memastikan pempek tetap segar hingga tiba di rumah.

Sentra Pempek 26 Ilir bukan hanya tempat makan. Ia adalah simbol kebanggaan masyarakat Palembang, tempat di mana tradisi, rasa, dan keramahan berpadu dalam satu gigitan. Setiap pempek yang dijual di sini bukan sekadar makanan, melainkan warisan budaya yang terus hidup dan berkembang.

Previous articleRatu Dewa Pimpin Rakor Bersama Camat, Lampu Jalan Jadi Keluhan Utama Warga
Next articleKetua DPD YGANN Sumsel Dorong Sinergi Pemberantasan Narkoba di Tengah Keberhasilan Polda Sumsel

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here