oleh Dosen Fisip Unsri
Suistainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan adalah seramhlaian 17 tujuan yang itetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencapai pembangunn berkelanjutan di tingkat global. SDGs memiliki 17 tujuan untuk mengatasi masalah yang di hadapi oleh masyarakat di dunia seperti kemisikinan, ketidaksetaraan,perubahan iklim, perdamaian, dan keadilan. Secara umum SDGs memiliki tujuan untuk menciptakan dunia yang lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan bagi semua orang.
Jeffrey Sachs berpendapat bahwa SDGs adalah jalan menuju pembangunan berkelanjutan yang melibatkan seluruh komunitas Internasional dalam mencapai tujuan ekonomi, inklusi social, dan keberlanjutan lingkungan. 17 poin tujuan sdgs juga berlaku untuk pembangunan berkelanjutan di tingkat desa, untuk menciptakan desa dengan perekonomian yang baik, kualitas hidup masyarakat yang sejahtera dan tingat keaman yang tinggi. Dengan begitu masyarakt desa.
Salah satu pendekatan yang dapat di lakukan adalah melalui sosialisasi bersama perangkat desa untuk pemahaman lebih lanjut mengenai pembangunan berkelanjutan di tingkat desa, untuk mencapai tujuan SDGs di perlukan pemimpin-pemimpin desa yang mempunyai pemahaman lebih terhadap pembangunan berkelanjutan agar dapat menggerakkan masyarakat ke tujuan yang ingin di capai.
Pada jumat, 13 September 2024 telah di laksnakan kegiatan pengabdian masyarakat di desa Sungai Pinang Kabupaten Banyuasin yang merupakan salah 1 desa yang berada di banyuasin, Sumatra Selatan. Kegiatan tersebut melibatkan 20 orang selaku perangkat desa sungai pinang kabupaten banyuasin, Sumatra selatan. Kegiatan ini di ketuai oleh bapak Prof. Dr. Alfitri, M.Si. yang beranggotakan Prof. Madya Dr. Jalaludin Abdul Malek, Dr. Sena Putra Prabu Jaya, S.AP. M.Si, Januar Eko Aryansah, S.IP. S.H. M.Si, Rian Adam, S. Ikom. M.Ikom, Ananda Nasyaya, S.IP. M.Si, Riza Adelia Suryani, S.Sos. M.Si yang merupakan dosen Fisip Universitas Sriwijaya dan juga melibatkan beberapa mahasiswa Fisip Unsri.
Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan pre-test kepada seluruh peserta yang bertujuan untuk mengukur pemahaman peserta tentang SDGs desa. Hasil Pre-test menunjukan bahwa sebagian peserta sudah ada pemahaman sedikit mengenai SDGs ada sekitar 70% perangkat desa yang memahami tentang SDGs sementara untuk 30 % masi kurang mengerti ap aitu SDGs dan apa tujuan dari SDGs itu sendiri.
Setelah pre-test, peserta mendapatkan 2 pemaparan materi utama yang di sampaikan oleh para narsumber ahli di bidang nya :
1. Smart Village Mencapai SDGs Desa
Disampaikan oleh Prof. Dr. Madya. Jalaludin Abdul Malek, materi ini membahas tentang penerapan teknologi dan inovasi dapat mendukung pencapaian tujuan SDGs di desa tanjung Pinang. Jalal menekankan bahwa perekonomian di desa sangat berpengaruh dalam mengurangi kemiskinan masyarakat,
meningkatkan Ekonomi dengan memberdayakan masyarakat dan memanfaatkan sumber daya lokal. Dr. Amartya Sen mengatakan bahwa peningkatan perekonomian desa harus melibatka pemberdayaan masyarakat, peningkatan keterampilan, dan akses yang lebih baik ke layanan dasar. Jalal juga memaparkan bagaimana desa dapat meningkatkan perekonomian dangan cara menjadikan desa sebagai tempat wisata.
2. Mengenal SDGs Desa
Di sampaikan oleh Januar Eko Aryansah S.IP. S.H. M.Si, materi ini mambahas tentang pengenalan SDGs Desa secara mendalam, pentingnya mencapai SDGs desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,. Eko juga menekankan betapa pentingnya akses air bersih dan jernih dalam mencapai hidup yang sehat dan kesehatan lingkungan.
Untuk menilai dampak dari kegiatan ini, di lakukan post-test kepada seluruh peserta. Hasil post-test menunjukan adanya peningkatan pengetahuan mengenai pentingnya mencpai tujuan SDGs. Jika sebelumnya pengetahuan perangkat desa hanya pada 70% setelah kegiatan di laksanakan jumlah persantase pengetahuan perangkat desa meningkat menjadi 80%. Hasil ini menunjukan bahwa penyampaian materi memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran pentingnya mencapai tujuan SDGs kepada perangkat desa.
Kegiatan ini salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menerapkan SDGs di desa untuk menciptakan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa peduli Pendidikan, desa peduli kesehatan, desa ramah perempuan, desa berjejaring, dan desa tanggap budaya untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Menurut Umar Naim pembangunan desa harus dilkukan dengan cara yang memungkinkan desa menjadi lebih mandiri dan memiliki kewenangan dalam jelas dalam mengatur dan mengurus urusannya sendiri.dengan membekali perangkat desa tentang smart village dan SDGs di harapkan mereka mampu menjadi penggerak masyarakat desa dan mampu menciptakan desa yang sejahtera, adil, damai.