VENEWS.ID – Rangkaian kegiatan Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) tahun 2024 di Kota Banjarmasin telah usai, namun sejumlah masalah mulai nampak kepermukaan.
Terlebih anggaran Rp 3 Miliar, untuk kegiatan seremonial, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terkesan euforia untuk menghabiskan anggaran sebesar itu dengan memberangkatkan banyak pegawai yang dinilai diluar tupoksinya.
Keberangkatan pegawai mencapai ratusan untuk menghadiri kegiatan JKPI tersebut, mengelitik Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (K-MAKI) Sumatera Selatan.
Menurut, Deputy K MAKI Sumsel Fery Irawan anggaran Rp 3 Miliar, yang dihabiskan untuk kegiatan sesaat itu, hanya menjembati para pegawai untuk liburan (healing) dengan bertopeng perjalanan dinas.
“Banyak warga kurang mampu berharap uluran tangan Pemkot Palembang untuk bantuan biaya pendidikan dan operasi pasar dalam kondisi sulit saat ini”, ungkap Deputy K MAKI Feri Kurniawan, Selasa (24/9/2024).
Anggaran Rp 3 M, sangat fantastis, kata Fery Irawan, jika disalurkan pada kebutuhan yang sifatnya untuk kesejahteraan masyarakat banyak.
“Ada yayasan peduli anak yatim dan duafa yang membantu pendidikan luar sekolah dan perbaikan gizi kesulitan keuangan untuk sewa rumah singgah berharap uluran tangan Pemkot Palembang,” tegasnya.
Sangat mencolok mata, dari pengamatan K MAKI Sumsel dari berbagai akun Media Sosial (Medsos) pegawai Pemkot Palembang, memajang foto eufoporia suasana seperti liburan di Kota Banjarmasin dengan uang perjalanan dinas tersebut.
“Ini sangat melukai hati masyarakat kita,Pemkot Palembang malah hura – hura jalan – jalan bersama SKPD dan ASN hadiri Perlehatan yang tidak begitu penting”, ungkap Feri.
Menurutnya lagi, kepala daerah, harusnya lebih bisa memilah kegiatan yang lebih urgensi dan bermanfaat yang besar memberikan kontribusi untuk masyarakat.
“Ini harus ada evaluasi kedepannya,” tegasnya.(Rinjani)
