VENEWS.ID– Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya ,Kamis (22/8/2024) mengadakan Seminar Nasional 2024 yang merupakan agenda tahunan Universitas Sriwijaya.
Acara ini dilaksanakan secara Hybrid (Zoom Meeting dan di Gedung Fakultas Hukum Tower Lantai 8 Universitas Sriwijaya). Kegiatan ini di ikuti oleh __ peserta meliputi 16 universitas seluruh penjuru Indonesia.
Seminar Nasional 2024 ini mengusung tema “Resiliensi Indonesia Dalam Pusaran Disrupsi Global” dengan 3 Keynote Speaker yaitu Dr. Tri Widodo W Utomo selaku Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, LAN RI., Prof. Dr. Agus Pramusinto, M.D.A selaku Guru Besar Administrasi Publik FISIP, UGM., dan Dr. Ir. H. Abdul Nadjib, M.M selaku Dosen FISIP Universitas Sriwijaya.
Disrupsi adalah masa perubahan yang terjadi disebabkan karena adanya inovasi yang begitu hebat sehingga mengubah sistem dan tatanan kehidupan masyarakat secara luas. Disrupsin global maupun lokal yang terjadi telah mengakibatkan hampir semua daerah di Indonesia tergagap-gagap dalam menghadapinya. Disrupsi tersebut memunculkan kebutuhan mendesak untuk mengembangkan daerah yang lebih tangguh, agile, cerdas yang memiliki resiliensi kuat di era perubahan global yang demikian cepat dan mendasar.
Resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi terhadap kejadian yang berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan. Ini termasuk kemampuan untuk bertahan dalam keadaan tertekan, berhadapan dengan kesengsaraan atau trauma, dan bangkit dan pulih ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan. Penguatan resiliensi sangat dibutuhkan dalam menghadapi disrupsi. Kota Cerdas khususnya komponen Infrastruktur TIK, Transportasi cerdas, Manajemen Energi, Layanan kesehatan Cerdas, Pendidikan Cerdas, dan Partisipasi Publik berperan penting dalam menguatkan resiliensi terhadap berbagai tantangan global maupun lokal. Dukungan kebijakan dan regulasi dapat memaksimalkan manfaat teknologi kota cerdas dalam menguatkan resiliensi.
Dengan adanya Seminar Nasional 2024 ini diharapkan peserta dapat memperoleh wawasan mengenai cara membangun Resiliensi dalam menghadapi Disrupsi Global.(ril)
