VENEWS.ID –Pemerintah terus berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak serta mencegah stunting. Salah satunya dengan mendistribusikan alat ultrasonography (USG) untuk membantu pemeriksaan kehamilan ke Puskesmas sebagai upaya deteksi dini.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melalui keterangan resminya Rabu (31/1/2024) mengatakan antropometri sebelumnya diberikan ke puskesmas tetapi dalam dua tahun terakhir didistribusikan ke posyandu.
“Kemenkes dalam dua tahun ini membagikan 300 ribuan timbangan antropometri ke seluruh posyandu karena sangat bermanfaat dalam mencegah stunting,” kata Menkes Budi.
Pencegahan stunting juga sangat bergantung pada kondisi ibu saat hamil. Untuk mengetahui kesehatan bayi dalam kandungan diperlukan USG. Sebelumnya, hanya ada dua ribu USG dari 10 ribu puskesmas yang membutuhkannya.
Menkes Budi mengatakan dalam dua tahun terakhir, Kemenkes mendistribusikan 10 ribu USG ke seluruh puskesmas. Ia juga melakukan pengecekan dan telah digunakan, ia juga berharap program yang telah dicanangkan berjalan dengan baik.
Untuk alat antropometri, Kemenkes menyatakan total kebutuhan untuk diberikan kepada seluruh pos pelayanan terpadu (posyandu) di Indonesia mencapai 313.737 dari total 303.416 posyandu.
Pemenuhan alat ukur timbang bayi tersebut dilakukan oleh Kemenkes secara bertahap. Pada 2019 tercatat 25.177 puskesmas memiliki antropometri kit, pada 2020 sebanyak 1.823 posyandu,
Pada 2021 sebanyak 16.936 posyandu, 2022 berjumlah 34.256 posyandu, 2023 ditargetkan 127.033 posyandu, dan 2024 ditargetkan mencapai 81.512 posyandu memiliki antropometri sehingga target pemberian antopometri terpenuhi.
Pada awal Januari 2023, Kemenkes menyampaikan data distribusi USG dan antropometri. Tercatat pada 2022, sebanyak 66,7 persen puskesmas atau sebanyak 6.886 puskesmas telah menerima alat USG.
Kemudian pada 2023 ditargetkan 1.943 puskesmas mendapatkan bantuan alat USG. Selanjutnya pada 2024, sebanyak 1.492 puskesmas ditargetkan dapat terpenuhi kebutuhan alat USG.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 23 Januari 2024 melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Toroh 1, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, untuk memeriksa ketersedian USG di fasilitas layanan kesehatan tersebut.
“Kita harapkan nanti semuanya memiliki USG sehingga kehamilan ibu, bayi bisa dideteksi lebih dini dan semuanya data masuk ke pusat data di Jakarta. Ini penting sekali dalam rangka pengentasan stunting,” ujar Presiden Jokowi.
Selain itu pemerintah juga memberikan alat timbang bayi ke posyandu di seluruh Indonesia. Diharapkan dengan adanya alat timbang bayi digital atau antropometri ini maka pertumbuhan bayi di Indonesia dapat terpantau.
“Ada 300 ribu timbangan yang sudah kita berikan, yang sebelumnya tidak ada semuanya sekarang diberikan sehingga juga cek berat badan bayi, panjang balita, semuanya bisa dicek. Ini saya kira penanganan sejak dini seperti ini yang akan terus kita perbaiki,” tutur Presiden.(infopublik.id)