VENEWS Momentum Hari Santri Nasional ke-10 di Kabupaten Lahat tahun ini berlangsung dengan semangat yang berbeda dan penuh makna.
Tidak hanya menjadi ajang penghormatan terhadap peran santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, acara ini juga menjadi panggung solidaritas kemanusiaan untuk Palestina yang telah lama mengalami penjajahan dan kekerasan.
Kamis (23/10/2025) Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, bersama Wakil Bupati Widia Ningsih, hadir langsung dalam rangkaian acara yang digelar di dua titik utama: depan Stasiun Jalan Mayor Ruslan dan Lapangan Seganti Setungguan (eks MTQ).
Acara ini juga dihadiri oleh unsur Forkopimda, Bupati Empat Lawang, anggota DPRD, akademisi, serta tokoh nasional seperti Feri Amsari, Syahganda Nainggolan, Connie Rahakundini Bakrie, Irma Hutabarat, dan ribuan masyarakat dari berbagai lapisan.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Santri kali ini diramaikan dengan pawai keliling yang membawa semangat membela kemerdekaan Palestina.
Ribuan peserta dari 24 kecamatan di Lahat turun ke jalan, mengenakan atribut santri dan membawa bendera Indonesia-Palestina sepanjang 1.500 meter.
Selain pawai, digelar juga long march doa bersama dari Lapangan PJKA menuju Lapangan Seganti Setungguan sebagai bentuk dukungan spiritual terhadap rakyat Palestina.
Dalam sambutannya, Bupati Bursah Zarnubi menyampaikan penghargaan kepada para ulama dan santri yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, khususnya pada periode 22 Oktober hingga 10 November 1945.
Ia menekankan bahwa Hari Santri bukan sekadar seremoni, melainkan pengingat akan kontribusi besar kaum santri dalam sejarah bangsa.
Lebih lanjut, Bursah menyuarakan dukungan terhadap Palestina.
“Kita berdiri di sini untuk menyampaikan pesan kepada dunia bahwa kita bersama Palestina. Walaupun suara kita kecil, semoga Allah mendengar dan menguatkan perjuangan kemanusiaan ini,” ujarnya dengan penuh haru.
Tak hanya doa, aksi nyata juga dilakukan melalui penggalangan dana untuk rakyat Palestina. Ribuan warga yang hadir turut menyumbang dalam aksi solidaritas tersebut. Dana yang terkumpul akan disalurkan melalui lembaga kemanusiaan untuk membantu korban konflik di Gaza dan wilayah Palestina lainnya.
Hari Santri Nasional ke-10 di Lahat tahun ini menjadi simbol ganda: penghormatan terhadap perjuangan lokal dan solidaritas terhadap penderitaan global.
Dengan semangat kebersamaan, ribuan warga Lahat menunjukkan bahwa nilai-nilai santri seperti keberanian, keikhlasan, dan kepedulian tak hanya relevan untuk sejarah Indonesia, tetapi juga untuk perjuangan kemanusiaan dunia.
Acara ini ditutup dengan doa bersama dan pembacaan deklarasi dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, menandai komitmen masyarakat Lahat untuk terus menyuarakan keadilan dan perdamaian.(pus)







