Home Peristiwa Alquran Al-Akbar, Mahakarya Ukiran Jadi Magnet Wisata Religi Dunia

Alquran Al-Akbar, Mahakarya Ukiran Jadi Magnet Wisata Religi Dunia

30
0

 

VENEWS – Di tengah hiruk pikuk Kota Pempek yang terkenal dengan kuliner khasnya, berdiri sebuah mahakarya seni sekaligus simbol spiritualitas yang telah mendunia: Alquran Al-Akbar.

Terletak di Pondok Pesantren IGM Al Ihsaniyah, Kecamatan Gandus, karya ukiran Alquran terbesar di dunia ini menjadi daya tarik utama wisata religi yang tak hanya memikat wisatawan lokal, tetapi juga turis mancanegara.

Mahakarya dari Kayu Tembesu

Alquran Al-Akbar bukanlah kitab biasa yang tercetak di atas kertas. Setiap lembar ayatnya diukir secara manual pada kayu tembesu—kayu khas Sumatera yang terkenal kokoh, awet, dan memiliki tekstur indah. Ukiran itu tidak hanya menampilkan huruf-huruf Arab.

Dengan panjang 177 cm, lebar 140 cm, dan ketebalan hingga 2,5 cm untuk setiap lembarnya, Alquran ini memancarkan aura monumental yang membuat siapa pun yang melihatnya terpesona. Setiap halaman bukan sekadar bacaan suci, tetapi juga karya seni yang mencerminkan keahlian luar biasa para pengrajin lokal.

“Setiap pahatannya membutuhkan kesabaran, ketelitian, dan juga keikhlasan hati. Karena yang diukir bukan sembarang teks, melainkan firman Allah,” ujar salah seorang pengurus pondok pesantren kepada wartawan.

Berjalan menyusuri lembar demi lembar Alquran Al-Akbar ibarat menapaki jalan rohani yang mendalam. Bagi para pengunjung, pengalaman ini bukan hanya memanjakan mata dengan keindahan ukiran, tetapi juga menggetarkan hati dengan pesan-pesan suci yang terkandung di dalamnya.

Banyak pengunjung mengaku mendapatkan ketenangan batin ketika menyaksikan ayat-ayat Alquran yang terukir di atas kayu. “Saya merasa lebih dekat dengan Allah. Ukiran ini membuat saya ingin lebih sering membaca dan merenungi Alquran,” ungkap Rina, salah satu wisatawan dari Jakarta.

Momentum ini sering kali menjadi titik balik bagi individu yang datang, menjadikan kunjungan ke Alquran Al-Akbar bukan sekadar wisata, melainkan perjalanan spiritual yang meninggalkan kesan mendalam.

Setiap harinya, ratusan pengunjung berdatangan. Ada yang datang berombongan bersama keluarga, ada pula yang datang dalam rangka studi banding dari sekolah maupun lembaga pendidikan Islam. Bahkan, rombongan turis asing kerap terlihat mengabadikan momen di area ini.

Untuk memasuki kawasan Alquran Al-Akbar, pengunjung dikenai tiket masuk Rp20 ribu untuk dewasa dan Rp15 ribu untuk anak-anak. Harga yang relatif terjangkau jika dibandingkan dengan pengalaman spiritual dan keindahan seni yang bisa dinikmati di dalamnya.

Keberadaan Alquran Al-Akbar menegaskan betapa seni dan agama dapat berpadu dalam harmoni yang memukau. Setiap pahatan kayu bukan hanya representasi estetika, melainkan juga sarana dakwah yang menyentuh hati.

Ukiran-ukiran itu dibuat oleh para seniman lokal dengan dedikasi tinggi. Mereka tidak hanya mengandalkan keterampilan teknis, tetapi juga menghadirkan niat tulus untuk menjaga kesucian firman Allah. Hasilnya adalah sebuah karya monumental yang kini diakui dunia sebagai Alquran ukiran terbesar.

“Di balik setiap ukiran, ada doa yang dipanjatkan. Karena kami percaya seni bisa menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan,” kata seorang pengrajin yang turut terlibat dalam proses penciptaan mahakarya ini.

Destinasi Wisata Religi yang Mendunia

Tidak berlebihan jika Alquran Al-Akbar disebut sebagai salah satu kebanggaan masyarakat Palembang dan Indonesia. Wisata religi ini bukan hanya sekadar memperkaya khasanah destinasi pariwisata, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai Islam kepada dunia.

Setiap tahun, jumlah wisatawan yang berkunjung terus meningkat. Data dari pengelola menunjukkan bahwa kunjungan tidak hanya berasal dari Sumatera, tetapi juga dari luar Pulau Jawa, bahkan dari Malaysia, Brunei, Timur Tengah, hingga Eropa.

“Orang-orang datang bukan hanya untuk melihat keindahannya, tetapi juga untuk merasakan atmosfer spiritual yang sulit didapatkan di tempat lain,” ujar Didi, salah seorang pemandu wisata.

Alquran Al-Akbar juga memiliki peran penting dalam pendidikan dan inspirasi bagi generasi muda. Banyak sekolah dan pesantren yang menjadikan kunjungan ke tempat ini sebagai bagian dari kurikulum wisata edukasi.

Para siswa diajak untuk tidak hanya mengagumi keindahan ukiran, tetapi juga meneladani nilai-nilai ketekunan, kesabaran, dan kecintaan terhadap Alquran yang ditunjukkan oleh para pengrajin. Dengan begitu, mereka diharapkan semakin mencintai agama dan menjaga warisan budaya Islam.

Alquran Al-Akbar bukanlah sekadar objek wisata biasa. Ia merupakan perwujudan keagungan seni, spiritualitas, dan identitas budaya Palembang. Kehadirannya menjadi bukti bahwa nilai-nilai Islam dapat diwujudkan dalam bentuk karya seni yang abadi dan mampu memberi inspirasi lintas generasi.

Mengunjungi Alquran Al-Akbar bukan hanya sekadar liburan, melainkan juga pengalaman penuh makna yang menuntun setiap individu pada renungan mendalam. Setiap halaman kayu yang terukir adalah ajakan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah, menjaga warisan budaya, serta menghayati pesan-pesan suci yang terkandung di dalam Alquran.(*)

Previous articleLomba Perahu Bidar HUT ke-80 TNI Resmi Ditutup: Semangat Juang dan Sportivitas Warnai Jakabaring
Next articlePWI Pusat Prihatin Pencabutan Kartu Liputan Istana Wartawan CNN Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here